Rosan Temui PM Wong dan Konglomerat Singapura, Minta Investasi Lebih Besar di RI
Menteri Investasi Rosan Roeslani menargetkan investasi Singapura di Indonesia akan melampaui US$ 63,17 miliar atau Rp 979 triliun. Singapura menjadi negara pertama yang dikunjungi Rosan sejak dilantik menjadi menteri investasi atau kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.
Rosan berencana untuk menemui Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong. Singapura menempati posisi pertama dalam daftar negara penanam modal asing terbesar di Indonesia. Rosan berharap investasi dari Singapura akan meningkat dari data yang sudah masuk dalam lima tahun terakhir atau 2019-Juni 2024 sebesar US$ 63,17 miliar atau Rp 979 triliun.
Pertemuan keduanya akan membahas peningkatan investasi serta kolaborasi di sektor-sektor kunci, termasuk hilirisasi sumber daya alam, energi bersih, dan pengembangan sumber daya manusia. Keduanya juga akan fokus membahas langkah-langkah konkret untuk memperkuat kerja sama bilateral dan mendorong proyek investasi strategis.
“Yang menjadi prioritas pemerintah ke depannya adalah sektor hilirisasi sumber daya alam, energi bersih, kesehatan, dan pengembangan sumber daya manusia,” kata Rosan saat bertemu dengan Menteri Tenaga Kerja yang juga Menteri Kedua Perdagangan dan Industri Singapura, Tan See Leng, Senin (27/8), seperti dikutip dari Antara.
Pada kesempatan yang sama, Tan See Leng menyatakan ingin mendorong lebih banyak sektor kerja sama dengan Indonesia, antara lain di sektor gas alam dan investasi tanker serta bunker.
Menurut dia, Indonesia dan Singapura juga perlu membahas lebih lanjut tantangan dalam implementasi carbon capture storage dan carbon market yang relatif baru di Indonesia. Keduanya berharap bisa mendorong percepatan kerja sama di bidang tersebut.
Pada hari yang sama, Rosan juga melangsungkan pertemuan dengan beberapa pimpinan perusahaan dari Singapura, sebagai berikut:
- Pertemuan dengan SP Group untuk membahas investasi jaringan listrik lintas negara
- Pertemuan dengan SingTel untuk membahas investasi di sektor infrastruktur, data center, dan telekomunikasi.
- Pertemuan dengan Sembcorp untuk membahas investasi proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Ibu Kota Nusantara, kawasan industri Kendal (Sembcorp Urban), dan infrastruktur telekomunikasi di Batam.
- Pertemuan dengan ST Telemedia Global Data Center (STT GDC) untuk membahas rencana investasi di sektor data center.
Kunjungan kerja hari pertama di Singapura ditutup dengan pertemuan dengan Federasi Bisnis Singapura. Kunjungan kerja ini berlangsung selama tiga hari pada 26–28 Agustus 2024.